Kamis, 15 April 2010
Pendidikan anak pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan fisiknya di masa depan. Salah satu yang mempengaruhi perkemabangn ini adalah permainan. Permainan yang dilakukan secara optimal dapat mmebuat abak menjadi sehat, cerdas dan berhasil.
Pendidikan berlangsung sejak anak lahir. Pendidik yang pertama kali adalah ibu dan bapak kita. pendidik ini sanagt menentukan proses pembentukan pribadi anak. pengasuhan anak yang optimal akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Piaget menegaskan bahwAa bentuk tertinggi dari kecerdasan logis dapat ditelusuri hingga ke asalnya di dalam tubuh. Sebab mulai dari pertama kehidupan, tubuh bayi dengan aktif meneliti dunia dan membuat kerangka dasar yang berfungsi sebagai fondasi semua pikiran berikutnya.
Sangat penting untuk mendidik anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya masing-masing. Karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangannya dimasa yang akan datang. Slaah satu hal yang dapat menunjang perkembangan anak adalah permainan. Kebanyakan anak akan merasa senang pada saat bermain. Berbagai permainan perlu disediakan baik untuk pekembangan motorik halus ataupun kasar anak. permaianan dapat dilakukan di dalam atauoun di luar kelas. hal ini bertujuan agar potensi anak dapat berkembang secara optimal.
Mendidik anak agar cerdas, kreatif dan terampil harus dimulai sejak usia dini. Selain mencerdaskan manusia, juga diimbangi dengan pembentukan moral, sebab kemampuan intelektual menghasilkan kemakmuran yang modernisasisedang gerakan moral bertujuan bertujuan membangun komunitas yang cerdas dan beradab. Anak sejak lahir memiliki potensi yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan kematangan dan perkembangan anak, sehingga nanti dapat menjadi anak yang cerdas, sehat dan ceria.
Tahun pertama kehidupan merupakan periode perkembangan yang kritis, menetapkan dasar-dasar untuk kognitif masa dewasa kemudian dan fungsi emosionalnya. Anak-anak dengan usia yang sama dalam kualitas pengasuhan yang lebih tinggi menunjukkan perkembangan bahasa yang lebih baik, kompetensi sosial, kemampuan untuk meregulasikan perilaku mereka sendiri dan kemampuan akademik yang leboh baik daripada anak dengan pola pengasuhan yang lebih rendah. Diduga bahwa akibat dari pengasuhan bukan dengan orang tua pada perkembangan anak tergantung terhadap kebutuhan tambahan pembelajaran dari luar yang diterima melalui pengasuhan dengan orang tua. Menurut penelitian, pengasuhan anak dengan kualitas tinggi mungkin memperbaiki perkembangan dalam diri anak-anak yanng lingkungan rumahnya kurang rangsangan ataupun dalam keadaan stress.
Selama lima dekade terakhir, pemerintah New York telah menginvestasikan biaya untuk kesempatan mendapatkan child care dan pendidikan usia dini pada anak umur 3 dan 4 tahun dari keluarga yang kurang mampu. Pembuat kebijakan dan orangtua ingin mengetahui tingkatan atau batas dalam kualitas interaksi antara guru dan murid dan instruksi sengaja untuk menghasilkan anak yang lebih baik terhadap keefisienan child care untuk meningkatkan kesiapan sekolah anak. Hasil sosial dan akademik dari anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu diprediksikan sebagai alat ukur terhadap interaksi guru dan murid dan kualitasnya dalam analisa data yang dilakukan terhadap murid pra-TK dalam 11 wilayah. Penemuan menunjukkan bahwa interaksi guru dan murid merupakan alat prediksi yang kuat terhadap tingkat permasalah perilaku yang lebih tinggi dari anak yang berasal dari keluarga mampu dengan anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Selanjutny, penemuan ini menunjukkan bahwa kualitas instruksi berhubungan dengan bahasa, membaca dan keterampilan matematika lebih bagus dalam kualitas kelas yang tinggi daipada kualitas kelas yang rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas kelas yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil sosial dan akademik pada program pra-TK untuk anak yang kurang mampu.
Masa usia dini merupakan periode kritis dalam perkembangan anak sehingga diperlukan upaya pengembangan secara menyeluruh dengan memberikan rangsangan bagi mental, intelektual, emosional, moral dan sosila yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Upaya pengembanagn tersebut di Indonesia disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),, berupa penerapan curicullum plus dalam bidang pemantauan dan perkembangan anak. PAUD didefenisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembanngan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan tahap kehidupan berikutnya.
Sumber:
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.93-99%20Optimalisasi%20Tumbuh%20Kembang.pdf
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:-S16iBeMigIJ:static.schoolrack.com/files/21797/62991/heru_swn-pengaruh_pelatihan_ddst.doc+jurnal+psikologi+pendidikan+anak+usia+dini&cd=78&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=a3h&AN=48454120&site=ehost-live
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=66889673&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1271218486&clientId=63928&cfc=1
Kelompok VI :
Diva Olivia Hudi (09-028)
Khairani Rizky (09-030)
Imam Setiawan (09-044)
Rahmi Handayani (09-074)
0 komentar:
Posting Komentar